Lambang merupakan suatu rangkaian keseluruhan dan terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
Keterangan dari masing-masing bagian dan warna-nya sehubungan dengan artinya sebagai pelambang (simbolis) adalah sebagai berikut :
Belang manggurebe serta lima orang yang mengayuhnya dengan warna dasar putih. (1.A.I) : Penjelasan arti : bentuk pelambang yang bersifat khas Daerah Maluku yang secara jelas sekali melambangkan dinamika gerak maju untuk mencapai tujuan atas dasar-dasar;
Kelima orang yang mengayuhnya melambangkan persatuan kegotong royongan sesuai dengan dasar Pancasila. Warna dasar putih melambangkan kesucian. Lautan dengan warnanya yang biru tua menggambarkan secara realistis keadaan lautan di daerah Maluku khususnya. Sebagai pelambang maka lautan dan gelombangnya melambangkan pula samudra perjuangan yang dihadapi dalam usaha kita untuk mencapai tujuan cita-cita kita. Tiga buah gunung berwarna hijau muda, langit berwarna biru muda serta delapa eor burung talang. Jika dihubungkan sekaligus dengan lautan menggambarkan keindahan dan kemegahan alami di Maluku dan ibukotanya Ambon. Ini juga menggambarkan segi geografis Daerah Maluku yaitu Daerah yang terdiri dari rangkaian kepulauan yang dihubungkan dengan lautan. Tiga buah gunung merupakan sejarah Trikora dimana Daerah Maluku khususnya Kotapraja Ambon telah turut memberi saham yang sangat besar aritnya (Kotapraja Ambon adalah satu-satunya Kotapraja di garis depan dalam pelaksanaan Trikora) Benteng berwarna Kelabu adalah pelambang kota dan hal ini dijelaskan dengan tulisan “Kotapraja Ambon” di atas dinding benteng tersebut. Tombak dan Parang Salawaku melambangkan senjata rakyat untuk mempertahankan kemerdekaannya. Lingakaran pelepah daun sagu serta rangkaian buah kelapa yang baru mekar (6) melambangkan sumber hidup rakyat di Daerah Maluku sejak purbakala. Motto : “Bersatu Manggurebe Maju” merupakan intisari dari keseluruhan arti lambang tersebut. Jumlah bungkal batu pada dinding benteng yang masing-masing terdiri dari 18 dan 17 bungkal melambangkan 1817 (melambangkan memuncak semangat patriotik rakyat Maluku di bawah pimpinan Kapitan Pattimura untuk menentang penjajahan). Buah kelapa yang baru mekar sebanyak 17 buah, burung talang sebanyak 8 ekor dan daun sagu sebanyak 45 helai melambangkan angka keramat 17–8-1945
Semua bentuk-bentuk yang merupakan bahan dasar untuk lambang adalah bentuk-bentuk nyata yang mengandung arti dan nilai dalam hidup sehari-hari rakyat di Maluku dan dipersatukan dalam satu rangkaian keseluruhan sehingga dengan demikian secara jelas menonjolkan hal sebagai berikut Sifat khas Kotapraja Ambon dalam kedudukannya sebagai Ibukota Daerah Tingkat I Maluku Dasar dan tujuan yang identik dengan dasar dan tujuan negara dan bangsa kita dalam menyelesaikan revolusinya. Bidang segitiga dengan warna dasar merah tua di atas, dimana lambang ditempatkan dan umbai-umbai kuning pada bagian tepi kedua sisinya adalah warna-warna dasar yang dikenal dan bernilai, khususnya merah untuk masyarakat Daerah Maluku melambangkan tekad dan keberanian, sedangkan kuning melambangkan keluhuran.